Situ bagendit yang terletak di kab Garut merupakan suatu danau yang dijadikan tempat wisata bukan hanya olah masyarakat Garut tetapi dari kota Bandung, Jakarta, Bogor serta sekitarnya juga dapat berdatangan buat hanya menikmati keelokan situ sembari makan bersama ataupun botram dalam sebutan bahasa sunda.

Sejarah

Nama Situ Bagendit begitu puler sebab keindahannya. Tetapi bukan itu saja, terdapat cerita dibalik nama serta tempat wisata ini. Konon, dahulu hiduplah seseorang perempuan kaya raya tetapi memeiliki watak kikir bernama nyai Endit. Dia diketahui jahat terhadap warga miskin hingga sesuatu kala ia berjumpa seseorang kakek yang memohon santapan ditengah acara yang dia gelar.

Endit tidak membagikan santapan apapun kepada kakek itu sampai si kakek berangkat. Keesokan harinya, warga daerah setempat ramai menciptakan terdapatnya satu batang lidi yang menancap di jalur desa tetapi tidak terdapat satu orang juga yang mampu mencabutnya. Sesuatu kala, kakek tersebut timbul kembali dengan sukses mencabut lidi tiu.

Diceritakan kalau sisa dari lubang lidi itu mengalir air yang terus menjadi lama terus menjadi deras hingga kesimpulannya menenggelamkan daerah itu. Sebab kecintaannya terhadap harta, nya Endit seseorang kaya raya tidak ingin beranjak dari rumahnya serta pada kesimpulannya dia turut tenggelam.

Bagi ayah pengayuh rakit, tadinya Situ Bagendit lebih ramai didatangi oleh wisatawan, spesialnya wisatawan asing. Tetapi semenjak tahun 1999 katanya jumlah wisatawan asing menyusut ekstrem dibanding wisatawan asing yang mendatangi Situ Cangkuang. Kami menebak semenjak diberlakukannya peraturan VOA( Visa On Arrival) cuma diberikan buat 30 hari, wisatawan jadi memiliki waktu yang sangat terbatas dalam menjelajahi Indonesia. Banyak tempat yang tadinya ramai didatangi wisatawan asing saat ini hening.

Keunikan

di Situ Bagendit ini kegiatan yang sangat sesuai merupakan menjelajahi danau, dapat dengan menyewa sepeda air( baca: bebek- bebekan) ataupun dengan menyewa getek( rakit panjang). Kami kemarin kesimpulannya tergoda buat sewa getek sebab suasitunya asik serta adem banget menjelang sunset. Rakitnya lumayan panjang serta dibagian tengahnya dibentuk tempat duduk serta meja dan mempunyai atap biar tidak kehujanan. Rakitnya digerakkan dengan mendesak tongkat panjang ke bawah danau. Kata ayah pengayuh rakit umumnya jika hari biasa sih memanglah hening danaunya, tetapi di akhir minggu lumayan ramai pengunjungnya.

Uniknya, di tengah danau terdapat sebagian warung kecil yang dibentuk di atas rakit. Mereka cuma buka weekend, dikala pengunjungnya ramai. Jadi rakit- rakit yang kita naiki dapat menyudahi serta parkir sebentar sedangkan kita jalan- jalan kecil di warung di tengah danau. Seru kan?

Bila kamu mau menghabiskan akhir minggu bersama pendamping ataupun sahabat kamu, datanglah ke Situ Bagendit serta abadikan momen tersebut sepuasnya. Banyak wisatawan yang memakai sarana perahu serta sepeda air mengelilingi danau.Situ Bagendit memanglah dapat jadi tempat romantis, tidak heran bila banyak turis yang berlomba memotret keelokan tempat wisata ini. Di sebagian titik di tengah danau terdapat rakit kecil yang digunakan oleh para pemancing ikan. Unik pula metode memancingnya memakai jala raksasa yang dinaik- turunkan dengan perlengkapan yang dibuat dari bambu. Bagi ayah pengayuh rakit, saat ini ikan- ikannya tidak sangat besar sebab telah sangat banyak yang mengambil ikan di situ sehingga belum pernah besar telah ditangkap.

Lokasi

Situ Bagendit, Jalur Kyai H. Hasan Arif, Banyuresmi

HTM

Jam buka: 06: 00– 18: 00

Tiket masuk Berusia/ Anak: Rp3. 000/ 2. 000

Parkir Mobil/ Motor: Rp7. 000/ 5. 000

Sewa bebek- bebekan: Rp20. 000

Sewa getek( rakit): Rp40. 000